Lolos Administrasi LPDP

Pada rangkaian jadwal yang dikeluarkan oleh LPDP, tanggal 27 April 2016 adalah jadwal pengumuman seleksi administrasi. Sesuai dengan jadwal tersebut, saya mendapat pemberitahuan lolos administrasi dari LPDP. Teman-teman yang juga daftar LPDP sudah saya tanyai siang dan sore. Bukan karena saya penasaran kenapa pengumuman itu belum keluar, tetapi ingin membuat teman-teman saya deg-degan saja. Hehehe. AKhirnya pada sekitar pukul 21.00 surel pemberitahuan tersebut datang dari LPDP yang menyatakan bahwa saya lolos seleksi administrasi.

Berbeda dengan beasiswa lain yang pernah saya ikuti, lolos seleksi administrasi LPDP sesungguhnya tidak terlalu mengejutkan karena memang LPDP menerapkan kelolosan untuk semua pelamar dengan berkas lengkap dan sesuai syarat. Ini berbeda dengan, misalnya, AAS atau Fulbright yang untuk lolos administrasi saja tidak semua pelamar bisa melaluinya meskipun semua syarat dan berkas terpenuhi. Model ini bisa menjadi salah satu kelebihan dan kelemahan LPDP. Menjadi kelemahan karena pelamar LPDP menjadi sangat random. Di sisi lain, model tersebut menjadi kelebihan LPDP karena memberi kesempatan kepada pelamar untuk menjelaskan lebih lanjut tentang dirinya dan kelebihan-kelebihannya pada sesi wawancara.

Bersamaan dengan pengumuman lolos administrasi tersebut, diberitahukan bahwa jadwal seleksi substansi akan disusulkan. Pada tanggal 2 Mei 2016, saya mendapat jadwal lanjutan, yaitu 18-20 Mei 2016 di Gedung Keuangan Negara. Hanya saja dalam jadwal tersebut tidak ada penjelasan rincian. Pada surel tersebut, LPDP juga mengumumkan bahwa peserta yang menggunakan TOEFL ITP sebagai syarat kemampuan bahasa harus membawa 3 jenis sertifikat: pink, putih, dan kuning. Nah, ternyata saya tidak punya sertifikat yang kuning. Saya sampai membongkar kamar saya dua kali dan meminta Nindy juga membongkar kamarnya barangkali sertifikat kuning saya keselip di antara dokumen-dokumennya. Setelah kami telusuri, rupanya saat tes TOEFL itu, saya tidak mendapat sertifikat kuning karena Nindy pun tidak memiliki sertifikat tersebut, sementara saya tes bareng dia. Saya pun mendatangi FEB untuk mencari tahu. Pihak FEB ternyata lupa dan memberi tahu bahwa pernah ada satu periode di mana sertifikat kuning tidak diberikan oleh IIEF Jakarta sebagai penyelenggara TOEFL. Akhirnya saya telepon ke LPDP untuk memberitahukan bahwa sertifikat TOEFL saya hanya ada dua. Pihak LPDP mencatat nama dan persoalan saya, namun dia mengatakan bahwa ketentuan lolos dan tidaknya nanti akan diberikan oleh tim verifikasi di Yogyakarta.

Akhirnya jadwal rinci pelaksanaan verifikasi dokumen dan tes substansi saya dapatkan pada tanggal 14 Mei 2016.