Koma Sebelum “Dan”

Sebuah pesan singkat masuk di ponsel saya,

“Mana yang benar, ‘aku, kamu, dan dia’ atau ‘aku, kamu dan dia’?”

Tanda baca koma sebelum “dan” sering kali menjadi pertanyaan. Apakah perlu tanda koma sebelum “dan”? Ataukah tidak? Jawaban saya tergantung konteks. Tentu saja jika hanya dua kata yang dihubungkan dengan “dan”, maka tidak perlu koma, seperti aku dan dia atau makanan dan minuman.

“Aku, kamu, dan dia” berbeda makna dengan “aku, kamu dan dia”. “Aku, kamu, dan dia” menunjukkan ada tiga bagian di dalamnya, yaitu (1) aku, (2) kamu, dan (3) dia. Dalam “aku, kamu dan dia” hanya ada dua bagian, yaitu (1) aku dan (2) kamu dan dia. Kamu dan dia adalah satu kesatuan.

Tanda koma sebelum “dan” bisa membedakan makna. Contoh perbedaannya ada dalam dua kalimat ini.

(1) Mattia membelikan kopi untuk Donna, Bona, dan pacarnya.

(2) Mattia membelikan kopi untuk Donna, Bona dan pacarnya.

Pada kalimat pertama, yang dibelikan kopi oleh Mattia adalah (1) Donna, (2) Bona, (3) pacar Mattia, sedangkan pada kalimat kedua, Mattia membeli kopi untuk (1) Donna, (2) Bona, (3) pacar Bona. Jika demikian, maka pada kalimat seperti kalimat kedua, saya lebih suka mengganti dengan “Mattia membelikan kopi untuk Donna serta Bona dan pacarnya” untuk mengurangi ambiguitasnya.

Contoh lainnya adalah ketika dalam sebuah pemilihan kepala cabang sebuah kantor terdapat beberapa tahap seleksi, yaitu (1) seleksi berkas, (2) TPA, (3) wawancara, (4) uji kepatutan dan kelayakan. Dalam kasus tersebut, kita bisa menulis “Seleksi pemilihan kepala cabang dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain seleksi berkas, TPA, wawancara, uji kepatutan dan kelayakan,” (tidak perlu koma sebelum “dan”) atau “Seleksi pemilihan kepala cabang dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain seleksi berkas, TPA, wawancara, dan uji kepatutan dan kelayakan.” Namun, kalimat terakhir ini tidak nyaman dibaca.

Secara umum, pertanyaan yang ditujukan ke saya di awal tulisan ini akan saya jawab dengan: aku, kamu, dan dia. Perlu koma sebelum “dan”.